Kenapa Masih Percaya Sama Zodiak?


Beberapa tahun yang lalu, setidaknya 10 tahunan yang lalu, saat usia saya menginjak 15 tahun. Zodiak merupakan hal yang istimewa untuk terus diikuti. Lantas setelah beranjak dewasa baik dari segi usia fisik maupun usia mental, saya menjadi sadar bahwa Zodiak itu tanpa dasar. Sudah mencoba berkali-kali mencari sumber di internet tapi tidak ketemu juga. Yang artinya, bagaimana mungkin orang-orang di media cetak, media internet, koran, majalah, mencetak segala hal tentang zodiak tapi tidak satupun yang memberi tahu cara mendapatkannya? Aneh bukan? Seakan hal itu ditutup rapat, atau sebaliknya, zodiak sebenarnya tidak benar-benar ada.

Zodiak sendiri adalah rasi bintang yang berupa ramalan. Orang jaman pertengahan, artinya pada zaman sebelum tahun 1500 an menggunakan rasi bintang sebagai petunjuk kehidupan mereka. Semisal pelaut, menggunakannya sebagai petunjuk arah pulang dengan melihat rasi bintang. Petani melihat rasi bintang sebagai petunjuk untuk melihat kapan datangnya musim hujan. Nah, para astronom melihat gugusan bintang tersebut untuk diteliti, kapankah terjadi meteor yang melintasi bumi, kapankah adanya bintang yang mati, dan sebagainya. Sayangnya, tidak sedikit juga dari orang zaman dulu membaca rasi bintang sebagai ramalan. Jika benar dikatakan benar dan diambil manfaatnya. Jika salah maka diabaikan.

Ironis memang. Artinya, di zaman sekarang ini yang sudah banyak motivator handal baik dari televisi, seminar, koran, majalah, tetap saja banyak orang yang mencari hal berkaitan dengan ramalan zodiak. Pencarian di google saja bisa mencapai 20.000 perncarian. Aneh? Jelas. Seperti ada yang masih berharap pada ramalan zodiak. Saya sendiri tidak percaya soal zodiak bukan karena banyak ramalan yang meleset. Tapi banyaknya media yang memberitakannya berbeda. Seperti bintang Libra, minggu ini putus pacar. Di media lain dikatakan sedang mencari cinta. Di media lainnya lagi dikatakan fokus belajar saja. Tidak jelas media mana yang harus diikuti. Sehingga terlihat gambling.

Gambling adalah pertaruhan. Artinya jika di majalah A zodiak minggu ini benar, maka di majalah B zodiaknya tentu salah. Jadi kita membeli majalah A. Di minggu depan, bisa jadi zodiak tentang bintang kita salah, lalu membeli majalah B yang zodiaknya benar. Di zaman tahun 1990an, ini salah satu metode pemasaran yang unggul. Jika majalah itu tidak memiliki ulasan tentang zodiak, dipastikan akan kehilangan minat pembacanya. Padahal, belum tentu zodiak itu benar kan? Lalu kenapa harus buang-buang uang, waktu, dan tenaga untuk membacanya?

Selain itu, ketidak percayaan terhadap zodiak muncul lantaran para motivator itu jauh lebih logis dibandingkan sekedar meramal. Agar tidak terkait dengan agama, penjelasannya seperti ini. Hidup adalah miliki kita sendiri. Yang mana jalan hidup itu merupakan pilihan. Baik memilih jalan hidup A atau B, sama-sama menghasilkan kesuksesan dan kegagalannya sendiri. Dalam sekali memilih sebenarnya pilihan kita tidak terbatas. Sedangkan membaca ramalan zodiak berarti membatasi diri kita sendiri. Seakan-akan hidup telah ditentukan tanpa membutuhkan kerja keras dan upaya serta doa. Sehingga, alangkah baiknya meninggalkan zodiak itu lalu mencoba percaya pada kemauan diri dan doa yang telah kita panjatkan padaNYA.

Nah, bagi mereka yang masih melihat zodiak bukan karena termasuk orang tidak percaya diri. Tetapi mereka lebih nyaman jika ada hal yang bisa membuka tabir masa depan walau cuma sebaris kalimat. Padahal sudah jelas, tidak satupun benda, hal, manusia, yang mampu melihat masa depan. Silahkan habiskan uang ke peramal ahli manapun untuk melihat masa depan. Yang ada hanyalah mereka menduga-duga tanpa kejelasan. Padahal kita mencari kejelasan masa depan.

Di sisi lain, mereka yang masih percaya zodiak sebenarnya cenderung malas dalam mengupayakan diri. Semisal begini. Kamu duduk di bangku sekolah yang dipastikan naik kelas. Tapi karena malas, lebih baik mencoba peruntungan dengan zodiak tentang kabar prestasi belajarmu. Jika bagus kamu belajar, jika jelek kamu tidak belajar. Masalahnya, masa depan kenaikan kelasmu sudah pasti yaitu naik kelas. Namun karena zodiak, kamu membuat diri sendiri kesulitan meraihnya. Karena belajar tergantung dari zodiak. Tanpa sadar melakukan hal itu. Walaupun mulut selalu berkata tidak. Ya kan? Itulah alasan bahwa hidup, kita kita kendalikan sendiri. Tanpa perlu lagi melihat ramalan zodiak.


Sudah mengerti? Ini penjelasan panjang. Kedepannya akan dibahas lagi alasan zodiak itu tidak penting lagi dicari tahu. Semoga jelas, silahkan bertanya, dan semoga bermanfaat ya.

Artikel Keren Lainnya:

0 Response to "Kenapa Masih Percaya Sama Zodiak?"

Posting Komentar