Tips Membuat Cerpen Remaja yang Tidak Pasaran


Ada beberapa hal yang bisa digunakan untuk kamu, remaja yang ingin menulis cerpen atau membuat cerpen yang tidak pasaran. Maksud pasaran itu apa? Maksud pasaran adalah bentuk tulisan ceritanya sebenarnya sama seperti cerpen populer yang sudah ada, tapi bahasanya terlalu mudah ditebak, terlalu datar, terlalu hambar. Sebelumnya kita bisa flashback dulu ke belakang. Setidaknya bulan Mei ini diperingati hari hardiknas atau hari pendidikan nasional yang bertepatan pada tanggal 2 Mei 2015 lalu. Banyak sekali di sekolah-sekolah yang mengadakan lomba membuat cerpen. Nantinya selain mendapatkan hadiah berupa uang, biasanya cerpen akan ditempelkan juga di mading sekolah. Nah, tidak jarang bagi kamu yang masih sekolah, cerpen adalah langkah awal untuk memasuki gerbang dunia penulis yang digemari remaja. Selain juga bisa menjadi pemasukan sampingan tentunya jika kamu sudah terbiasa menuliskannya dan mengirimkannya ke majalah, koran, atau perlombaan karya sastra lainnya.

Lalu tipsnya bagaimana nih? Apakah ada hal spesifik dan khusus yang perlu diperhatikan? Tentu. Banyak sebenarnya, namun kita fokuskan saja pada hal yang mudah dikerjakan lebih dulu. Tentu dengan membuat cerpen berdasarkan tips ini, dijamin cerpenmu tidak pasaran. Cerpen remaja yang kamu buat bisa lebih baik dari yang kamu buat sebelumnya.

Buatlah Cerpen dari Kegelisahaanmu

Kata bang Radityadika, setiap karya sastra lebih mudah dibuat dari kegelisahan diri. Kegelisahan diri ini terkait erat dengan umur. Misalnya saja cerita tentang cinta. Tentu lain cerita cinta untuk anak remaja SMP dengan mereka yang sudah bekerja. Sama-sama gelisah soal cinta. Tapi sudut pandangnya lain, materinya lain, tingkat kesulitannya juga lain. Sama-sama sulit jika dibuat cerita, tapi ada yang tentu lebih rumit dan kompleks dari yang lain. Semisal, cinta remaja SMP lebih pada kisah cinta tak terbalas, dikhianati teman, atau terbentur masalah nilai sekolah yang jeblok. Nah, cinta orang dewasa lebih pada cinta yang menuju gerbang pernikahan, cinta yang ingin diakhiri karena sibuk bekerja, dan lainnya. Jadi cari dulu kegelisahanmu yang kamu rasakan sendiri. Atau, kamu bisa jadi tempat curhat teman-teman kamu untuk mengenal apa yang menjadi kegelisahaan mereka. Coba lihat contoh kegelisahaan dibawah ini.

  • Gelisah karena cinta. Putus cinta, tidak berbalas atau bertepuk sebelah tangan dan dikhianati.
  • Gelisah karena sekolah. Nilai jeblok, cita-cita bertentangan dengan ortu, dijauhi teman-teman karena hobi yang aneh.
  • Gelisah karena teman. Sahabat menjauh tanpa alasan, sakit hati karena teman-teman memanfaatkan kita, merasa dibohongi dan tidak dipercayai oleh teman.
  • Gelisah karena masa depan. Pilihan jurusan kuliah yang ditentang, guru sekolah dan teman sekolah meremehkan pilihan masa depanmu, kenyataan yang berlainan dengan cita-citamu.
  • Gelisah karena sakit atau kehilangan. Sedih karena kecelakaan anggota keluarga, kehilangan hewan peliharaan tersayang, kesalahpahaman dengan orang lain yang membuat harus hilangnya persahabatan.
Silahkan buat daftarnya dulu apa yang kamu gelisahkan sekarang ini. Harus dan wajib. Soalnya gelisah itu mudah dibuat cerita. Karena kita selalu berharap dan ingin gelisah itu terselesaikan. Kemudian gelisah juga selalu bertentangan dengan yang kita butuhkan. Jadi apa yang kita inginkan dan butuhkan tidak jarang membuat gelisah dan mudah dijadikan cerita pendek remaja.

Buatlah 5-10 Halaman Saja

Ini untuk pemula, cerpen remaja biasanya memiliki panjang halaman A4 di ms.word tidaklah panjang. Sekitar 5 sampai 10 halaman. 10 halaman saja sudah termasuk sangat panjang. Jika diteruskan bisa jadi cerbung (cerita bersambung) biasanya 10-50 halaman. Kalau diteruskan lagi bisa jadi novel. Buatlah pembagian cerpen itu awal, tengah, dan akhir. Semisal 5 halaman maka awalnya 1,5 halaman, tengahnya 2 halaman, akhirnya 1,5 halaman. Kamu juga bisa merubah komposisinya, misalnya awalnya 2 halaman, tengah 2 halaman, akhir 1 halaman. Maksud dari pembagian itu, kamu punya sesi cerita untuk mengenalkan tokoh, kejadian, dan latar tempat. Kemudian kamu juga punya sesi permasalahan dalam ceritamu, dan di akhir adalah penyelesaiannya. Jangan selalu terpaku dengan happy ending. Coba buat ending yang tidak terduga seperti bad ending. Kamu bisa belajar untuk memperkaya kualitas cerpenmu.

Hindari Pembuka Paragraf Awal yang Standar

Apa artinya? Jangan buat pembuka kalimat mudah ditebak. Semisal contoh dibawah ini, pembuka kalimat pertama pada paragraf pertama yang bisa diabaikan.

  • Pada suatu hari, aku dan temanku, si Ana... 
  • Malam pekat dan dingin, seperti menusuk tulang dan ragaku, lalu...
  • Kesedihan yang tidak bisa diukir dengan kata-kata, aku telah kehilangan...
Kalimat itu terlalu standar. Artinya pembaca bisa bosan diawal membaca cerita pendekmu jika kamu menggunakan awal pembuka kalimat seperti itu. Cobalah buat kalimat pembuka yang tidak mudah ditebak akan kemana ceritanya. Seperti dibawah ini, saya buatkan untuk kamu.

  • Peluru melesat kejantung hatiku. Sedikit membuatku tertegun. Seakan dia sudah menyiapkan kata-kata itu untuk ditodongkan padaku. (tentang cinta, seseorang yang menyatakan cinta pada kekasihnya tanpa diduga).
  • Asmanya kambuh, untuk kesekian kali, matanya nanar menyaksikan fakta pada papan pengumuman, seakan tak percaya, namanya kali ini yang terpampang disana (tentang gagal-berhasil, seseorang yang berjuang meraih sesuatu seperti beasiswa atau kelulusan).
  • Siulannya memecah hening di sepanjang jalan malam dalam kesendiriannya, padahal gerimis telah usai, namun niatnya berdiri di tepi jembatan tetap bulat, ada getir dalam getar badannya yang mulai merusak pikirannya (tentang harapan, seseorang yang ingin mengakhiri hidupnya karena masalah keuangan).
Nah, bagaimana? sudah paham kan? Cobalah membuat awal pembuka cerita pendekmu yang tidak pasaran. Cobalah dengan kata benda, seperti laptop, hape, pensil, topi, sepatu, sepeda motor, atau kata benda lainnya. Hindari kata sifat karena bisa mudah ditebak. Namun tidak ada salahnya juga jika ingin mencobanya dengan kata sifat seperti dingin tubuh, meracau, mengigau, merenung, meratap, menangis, tertawa, dan sebagainya.

Itu saja? Ya, cobalah buat itu dulu saja, panduan itu sudah cukup membuat 1 cerpen ukuran 5 halaman yang bagus. Soal kualitas, jangan pernah ragu. Saya yakin kamu bisa. Pasti bisa. Buatlah cerpen remaja dibawah waktu 30 menit. Semakin panjang malah semakin tidak jadi. Lalu kurangi terus tempo penyelesaiannya hingga mencapai waktu 10 menit. Kata A.S. Laksana, semakin cepat kita membuat cerpen, maka semakin spontan, artinya, ada kejadian tak terduga dan ide mengalir begitu saja. Lalu kalau sudah, copy dan paste ke halaman kosong untuk diedit. Lalu bandingkan hasil cerpenmu sebelum diedit dan sesudah diedit. Jika lebih bagus yang sudah diedit, maka cobalah untuk mengajukan ke majalah, koran, atau posting di social media dan blog. Kalau kamu rasa bagus yang sebelum diedit, ya sudah, pilih itu saja. Semoga berhasil ya.


Artikel Keren Lainnya:

0 Response to "Tips Membuat Cerpen Remaja yang Tidak Pasaran"

Posting Komentar